Selasa, 10 April 2012

PERSEPSI DOSEN TERHADAP KEPEMIMPINAN DI FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG

PERSEPSI DOSEN TERHADAP KEPEMIMPINAN DI FKIP
UNIVERSITAS LAMPUNG **

Oleh
Irawan Suntoro*

Abstract
Lampung University Faculty of Teacher Leadership in principle the efforts made to subordinate leaders or teachers in performing their tasks in accordance with management expectations or goal. This study aims to determine and describe faculty perceptions of leadership in Guidance and Counseling, University of Lampung, particularly the efforts made to subordinate leaders or lecturers: (1) to give directions to subordinates or lecturer in the performance of duties, (2) provide support to subordinate or faculty in the performance of duties, (3) include subordinate or a lecturer in policy-making, (4) to be empathetic to subordinates or lecturers who are having difficulty, (5) gives credit to subordinates or lecturers who excel. This research was conducted on 5 November 2007 until December 5, 2007 in Guidance and Counseling, University of Lampung. Study population numbered 221 lecturers, and a sample of 143 people. Research using survey methods with the questionnaire data collection tool. Determining the validity of using the product moment instrument, reliabelity instrument using Cronbach Alpha. Processing data using descriptive analysis with an objective approach. Results of research: (1) most (70.63%) Lampung University Lecturer FKIP have the perception that the leadership of Guidance and Counseling, University of Lampung has to give directions to subordinates or lecturer in the performance of duties, (2) most (82.52%) Guidance and Counseling, University Lecturer Lampung has a perception that the leadership of Guidance and Counseling University of Lampung has provided support to subordinate or faculty in the performance of duties, (3) most (74.12%) Lampung University Lecturer FKIP have the perception that the leadership of Guidance and Counseling, University of Lampung has to include subordinate or faculty in making policy, (4) most (75.52%) Lampung University Lecturer FKIP have the perception that the leadership of Guidance and Counseling, University of Lampung has empathy for subordinates or faculty, (5) most (70.63%) Lampung University Lecturer FKIP have the perception that the leadership FKIP Lampung University has given credit to subordinates or lecturers who excel. Conclusion that the leadership of Guidance and Counseling, University of Lampung has made efforts to influence subordinates, especially lecturers to do the job in line with expectations management or the institution. These efforts include: (1) to give directions to subordinates or lecturer in the performance of duties, (2) provide support to subordinate or faculty in the performance of duties, (3) include subordinate or faculty in making policy, (4) Be empathetic to the subordinate or lecturers, and (5) gives credit to subordinates or lecturers who excel.
**Dipulikasikan melalui Jurnal Pendidikan dan pembelajaran, Penerbit Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, Volume 8, Nomor 1, Maret 2010, ISSN 1693-2463
*Dosen Faklultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung


Abstrak

Kepemimpinan FKIP Universitas Lampung pada dasarnya usaha-usaha yang dilakukan pimpinan agar bawahan atau dosen dalam melaksanakan tugas sesuai dengan harapan pimpinan atau tujuan lembaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan persepsi dosen terhadap kepemimpinan di FKIP Universitas Lampung, khususnya usaha-usaha yang dilakukan pimpinan terhadap bawahan atau dosen : (1) memberikan pengarahan kepada bawahan atau dosen dalam pelaksanaan tugas, (2) memberikan dukungan kepada bawahan atau dosen dalam pelaksanaan tugas, (3) mengikutsertakan bawahan atau dosen dalam pengambilan kebijaksanaan, (4) bersikap empati kepada bawahan atau dosen yang mengalami kesulitan, (5) memberikan penghargaan kepada bawahan atau dosen yang berprestasi. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 5 Nopember 2007 sampai dengan 5 Desember 2007 di FKIP Universitas Lampung. Populasi penelitian berjumlah 221 orang dosen, dan sampel sebanyak 143 orang. Penelitian menggunakan metode survei dengan alat pengumpulan data kuesioner. Penentuan validitas intstrumen menggunakan product moment, reliabelitas instrument menggunakan Alpha Cronbach. Pengolahan data menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan obyektif. Hasil penelitian : (1) sebagian besar (70,63%) Dosen FKIP Universitas Lampung memiliki persepsi bahwa pimpinan FKIP Universitas Lampung telah memberikan pengarahan kepada bawahan atau dosen dalam pelaksanaan tugas, (2) sebagian besar (82,52%) Dosen FKIP Universitas Lampung memiliki persepsi bahwa pimpinan FKIP Universitas Lampung telah memberikan dukungan kepada bawahan atau dosen dalam pelaksanaan tugas, (3) sebagian besar (74,12%) Dosen FKIP Universitas Lampung memiliki persepsi bahwa pimpinan FKIP Universitas Lampung telah mengikutsertakan bawahan atau dosen dalam pengambilan kebijaksanaan, (4) sebagian besar (75,52%) Dosen FKIP Universitas Lampung memiliki persepsi bahwa pimpinan FKIP Universitas Lampung memiliki sikap empati kepada bawahan atau dosen, (5) sebagian besar (70,63%) Dosen FKIP Universitas Lampung memiliki persepsi bahwa pimpinan FKIP Universitas Lampung telah memberikan penghargaan kepada bawahan atau dosen yang berprestasi. Kesimpulan bahwa pimpinan FKIP Universitas Lampung telah melakukan usaha-usaha untuk mempengaruhi bawahan khususnya dosen agar melaksanakan tugas sesuai dengan harapan pimpinan atau tujuan lembaga. Usaha-usaha tersebut meliputi : (1) memberikan pengarahan kepada bawahan atau dosen dalam pelaksanaan tugas, (2) memberikan dukungan kepada bawahan atau dosen dalam pelaksanaan tugas, (3) mengikutsertakan bawahan atau dosen dalam pengambilan kebijaksanaan, (4) Bersikap empati kepada bawahan atau dosen, dan (5) memberikan penghargaan kepada bawahan atau dosen yang berprestasi.
PENDAHULUAN

Dalam kehidupan organisasional, pimpinan memainkan peranan penting bahkan menentukan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pimpinan tidak mungkin bekerja sendirian, ia membutuhkan sekelompok orang lain yang populer dikenal sebagai bawahan. Bawahan tersebut digerakkan sedemikian rupa sehingga memberikan pengabdian dan sumbangsihnya kepada organisasi, terutama dalam cara bekerja yang efisien, efektif, ekonomis, dan produktif. Oleh kerena itu pimpinan yang diharapkan organisasi adalah yang memiliki kemampuan menumbuhkan, memelihara dan mengembangkan usaha dan iklim yang koperatif dalam kehidupan organisasional, hal ini berkaitan dengan kepemimpinan yang efektif. Berkenaan dengan kepemimpinan, Harold Koontz (1990:344) menyatakan “leadership is difined as influence, that is, the art or processof influencing people so that they will strive willingly and enthusiastically toward the achievement of group goals”. Hal ini, kepemimpinan diartikan sebagai pengaruh, dimana tahap-tahap atau proses mempengruhi orang agar orang tersebut akan bersedia melakukannya dan secara sukarela pula berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan-tujuan kelompoknya. Dalam suatu organisasi atau lembaga orang seharusnya tertantang untuk mengembangkan tidak hanya kesediaannya untuk bekerja, tetapi juga memiliki kemampuan untuk bekerja dengan teratur dan percaya diri. Percaya diri perlu didukung dengan pengalaman dan kemampuan secara tehnis. Seorang pemimpin akan berusaha mendorong kelompoknya secara obyektif untuk bekerja secara maksimal berdasarkan kemampuannya. Pemimpin tidak hanya berdiri disamping kelompok dan menunggu hasil, tetapi begaimana caranya seorang pemimpin itu berada di tengah-tengah kelompoknya, memfasilitasi kelompoknya, memberi ide, dan mencapai tujuan kelompok.
Menurut John W Newstrom, (2002;163) kepemimpinan adalah “the process of influencing and supporting others to work enthusiastically toward echieving obyectives. It is the critical factor that helps an individual or a group identify its goals and then motivates and assists in achieving the stated goals”. Dalam hal ini, kepemimpinan diartikan sebuah proses dalam mempengaruhi dan memberikan dukungan kepada yang lain untuk menghasilkan hasil kerja yang baik dan obyektif. Hal yang paling penting bahwa kepemimpinan dapat mengarahkan individu atau sebuah kelompok dalam mengindenntifikasi tujuan dan kemudian memotivasi dan membimbing dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga dalam berbagai masalah, kepemimpinan dibutuhkan untuk melakukan identifikasi, pengembangan, hubungan dengan pihak lain dan memperbanyak sumber-sumber yang potensial untuk mengarahkan organisasi dan orang. Kepemimpinan juga merupakan bagian yang penting dalam manajemen, mengingat prinsip utama bagi seorang pemimpin adalah mampu mempengaruhi oang lain agar mereka bersedia melihat secara obyektif. Pemimpin juga membuat rencana kegiatan, mengelompokkan struktur yang diperlukan, mengontrol semua sumber daya manusia. Pemimpin memegang posisi formal, yang setiap bawahannya siap untuk diperintah. Pemimpin berusaha mendapatkan hasil dengan mengarahkan kegiatan bawahannya, dalam hal ini dengan cara membuat visi ke depan dan memberikan inspirasi kepada bawahannya untuk memperjuangkan visinya dengan mengandalkan kemampuan bawahan. Sedangkan menurut Gibson (2006:313) kepemimpinan adalah “an interaction between members of a group. Leaders are agents of change, person whose acts affect other people more than other people’s actsaffect them. Leadership occurs when one group member modifies the motivation or competencies of others in the group”. Dengan kata lain, kepemimpinan adalah interaksi antara anggota kelompok. Pemimpin adalah sebagai agen perubahan, seseorang yang mampu melakukan pengaruh terhadap orang lain. Kepemimpinan timbul ketika sebuah kelompok melakukan perubahan motivasi atau kemampuan individu dalam suatu kelompok. Berdasarkan deifinisi di atas, kepemimpinan berhubungan dengan penggunaan pengaruh dan setiap orang dapat terlibat atau melibatkan dengan kepemimpinan. Selain itu kepemimpinan memerlukan keterlibatan agen perubahan yang mampu mempengaruhi bawahannya, baik secara sikap dan penampilan. Kepemimpinan juga memusatkan pada bagaimana mencapai tujuan. Pemimpin yang efektif dapat menyelaraskan tujuan individu, kelompok, dan tujuan organisasi. Oleh karena itu keefektifan seorang pemimpjn tergantung dengan bagaimana dia mencapai tujuan-tujuannya. Sedangkan bawahan dapat menilai keefektifan pemimpinnya berdasarkan kepuasan atas pengalaman kerja yang telah dihasilkan secara total. Sehingga untuk penerimaan seoang pemimpin oleh bawahan, tergantung dari harapan bawahan yaitu apakah pemimpin dapat memberikan respon untuk memimpin ke arah hasil yang lebih baik.
Menurut Huse Bowditch, (1993:145) menyatakan, “leadership is the effort to influence or change the behavior of other in order to accomplish organizational, individual, or personal group”. Hal ini, kepemimpinan adalah sebuah usaha atau upaya untuk mempengaruhi atau merubah sikap orang lain dengan maksud untuk memajukan organisasi, individu, dan tujuan secara perseorangan. Pengertian di atas, terdapat konsep yang menyatakan seorang individu berusaha untuk mempengaruhi sikap orang lain dan kelompok lain, dan pemimpin yang berhasil atau sukses dapat meyakinkan individu atau kelompoknya dalam merespon. Semakin banyak pengaruh, maka semakin kuat pemimpin tadi dan semakin hebat potensinya untuk kepemimpinannya menjadi sukses. Sedangkan menurut Mc Shane,(2008:402) ”Leadership is about influencing,motivating, and enabling others to contributetoward the effectiveness and success of the organizations of which they are members”. Kepemimpinan dapat dipahami sebagai pengaruh, memotivasi, dan kemampuan untuk berkontribusi terhadap keefektifan dan kesuksesan organisasi dan anggotanya. Dalam hal ini, pemimpin mampu meyakinkan bawahannya, bahwa pemimpinnya dapat memotivasi dan terdapat kejelasan aturan dalam meraih tujuan. Pemimpin juga harus menyusun rencana kerja, termasuk menyediakan sumber-sumber dan konsep komunikasi, sehingga para bawahan dapat memperjuangkan tujuan secara mudah.
Menurut Onong Uchyana (2002:133), “pengertian kepemimimpinan pada dasarnya memimiliki unsur tertentu yang sama yaitu kepengikutan, tujuan, dan kegiatan mempengaruhi”. Keberadaan kepemimpinan disebabkan kepengikutan, adanya pemimpin karena adanya pengikut. Seseorang menjadi atau dijadikan pemimpin, karena ada sejumlah orang yang berkehendak atau mengikuti dalam bersikap dan bertindak sesuai dengan keinginan si pemimpin. Secara umum ada lima jenis kepengikutan yaitu: 1) kepengikuan berdasarkan naluri, 2) kepengikutan berdasarkan tradisi, 3) kepengikutan berdasarkan agama, 4) kepengikutan berdasarkan rasio, 5) kepengikutan berdasarkan peraturan. Tujuan dalam kepemimpinan merupakan salah satu unsur pokok, karena merupakan hal tidak mungkin suatu kepemimpinan tanpa tujuan. Dalam kepemimpinan tidak berarti bahwa kegiatan yang dilaksanakan selalu merupakan kegiatan yang direncanakan, terkadang kepemimpinan juga berlangsung secara spontan. Tetapi dalam kepemimpinan pasti ada tujuan baik itu direncanakan atau tidak direncanakan. Perencanaan dalam kepemimpinan dimaksudkan untuk memperoleh efektivitas dan efisien dalam pencapaiaan tujuan. Kegiatan mempengaruhi orang lain berarti seorang pemimpin dalam kegiatannya itu mebimbing, mengontrol, dan mengarahkan perasaan, pikiran, dan tingkahlaku orang lain kepada tujuan tertentu. Kepemimpinan dalam organisasi merupakan kepemimpinan yang dilandasi kepengikutan berdasarkan peraturan. Ini berarti bahwa orang-orang yang berada dan bekerja dalam suatu organisasi menanggapi orang yang memimpin organisasi itu sebagai pemimpin semata-mata karena peraturan. FKIP Universitas Lampung merupakan suatu organisasi atau lembaga yang sudah tentu keberhasilan dalam pencapaian tujuan atau visi dan misinya ditentukan pula oleh kepemimpinan di lembaga tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data empirik tentang pesepsi dosen terhadap kepemimpinan di FKIP Universitas Lampung, khususnya persepsi dosen terhadap upaya-upaya yang dilakukan pimpinan FKIP Universitas lampung memotivasi dosen dalam pelaksanaan pekerjaan atau tugas, meliputi : (1) memberikan penghargaan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas, (2) memberikan dukungan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas, (3) mengikutsertakan bawahan dalam pengambilan kebijkasanaan, bersikap empati kepada bawahan, dan (5) memberikan penghargaan kepada bawahan.
METODE
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 Nopember 2007 sampai dengan tanggal 5 Desember 2007 di FKIP Universitas lampung. Penelitian menggunakan meode survey, sebagai populasi penelitian Dosen FKIP Universitas Lampung yang berjumlah 221 orang. Untuk kepentingan penelitian besar sample ditetapkan berdasarkan rumus yang dikembagkan Yamane :

Dalam penelitian ini presisi (d) ditetapkan sebesar 0,05 dengan tingkat kepercayaan 0,95, sehingga besar sampel :

= 142, 58065 (143)
Tehnik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang berbentuk skala 5 dan jumlah item 23 terdiri dari : memberikan pengarahan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas 4 item, memberikan dukungan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas 4 item, mengikutsertakan bawahan dalam pengambilan kebijaksanaan 5 item, Bersikap empati kepada bawahan 6 item, dan memberikan penghargaan kepada bawahan 4 item. Penentuan validitas instrument menggunakan product moment, reliabelitas instrument menggunakan Alpha Cronbach. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan obyektif.


HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian sebagai berikut :
Tabel 1. Memberikan pengarahan kepada bawahan dalam pelaksanaan
Tugas

Kelas Interval Kategori Frekuensi Persentase
5 - 7 Tidak pernah - -
8 - 10 Jarang 9 6,29 %
11 – 13 Kadang-kadang 33 23,08 %
14 – 16 Sering 55 38,46 %
17 - 20 Selalu 46 32,17 %
Jumlah 143 100, 00 %

Dari tabel 1 di atas, menunjukkan data dosen yang menyatakan sering dan selalu berjumlah 101 orang atau 70,63% dari 143 orang. Hal ini menunjukkan sebagaian besar (70,63%) Dosen FKIP Universitas Lampung memiliki persepsi bahwa pimpinan FKIP Universitas Lampung telah memberikan pengarahan kepada bawahan khususnya dosen dalam pelaksanaan tugas. Pengarahan yang diberikan berupa : menunjukkan kesalahan dan memberikan solusi, serta menyampaikan harapan yang dapat dilakukan bawahan khususnya dosen.




Tabel 2 : Memberikan dukungan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas
Kelas Interval Kategori Frekuensi Persentase
5 - 7 Tidak pernah - -
8 - 10 Jarang 4 2,80 %
11 – 13 Kadang-kadang 21 14,68 %
14 – 16 Sering 60 41,96 %
17 - 20 Selalu 58 40,56 %
Jumlah 143 100, 00 %

Dari tabel 2 di atas, menunjukkan data dosen yang menyatakan sering dan selalu berjumlah 118 orang atau 82,52% dari 143 orang. Ini berarti sebagai besar (82,52%) Dosen FKIP Universitas Lampung memiliki persepsi bahwa pimpinan FKIP Universitas Lampung telah memberikan dukungan kepada bawahan khususnya dosen dalam pelaksanaan tugas. Dukungan yang diberikan berupa : menyediakan fasilitas kerja yang diperlukan bawahan atau dosen, keterbukaan dalam melayani bawahan atau dosen yang berkonsultasi kepadanya.
Tabel 3 : Mengikutsertakan bawahan dalam pengambilan kebijaksanaan
Kelas Interval Kategori Frekuensi Persentase
5 -8 Tidak pernah - -
9 - 12 Jarang 5 3,50%
13 – 16 Kadang-kadang 32 22,38 %
17 – 20 Sering 58 40,56 %
21 - 25 Selalu 48 33,56 %
Jumlah 143 100, 00 %
Dari tabel 3 di atas, menunjukkan data dosen yang menyatakan sering dan selalu berjumlah 106 orang atau 74,12% dari 143 orang. Hal ini berarti sebagian besar (74,12%) Dosen FKIP Universitas Lampung memiliki persepsi bahwa pimpinan FKIP Universitas Lampung telah mengikutsertakan bawahan atau dosen dalam pengambilan kebijaksanaan. Keikutsertaan bawahan atau dosen ditandai dengan mengakomodasi kepentingan bawahan atau dosen dalam penyusunan kebijaksanaan dan melibatkan bawahan atau dosen dalam pelaksanaan kebijaksanaan.
Tabel 4 : Bersikap empati kepada bawahan
Kelas Interval Kategori Frekuensi Persentase
5 - 9 Tidak pernah - -
10 - 14 Jarang 4 2,80 %
15 – 19 Kadang-kadang 31 21,68 %
20– 24 Sering 60 41,96 %
25 - 30 Selalu 48 33,56%
Jumlah 143 100, 00 %

Dari tabel 4 di atas, menunjukkan data dosen yang menyatakan sering dan selalu berjumlah 108 orang atau 75,52% dari 143 orang. Hal ini berarti sebagian besar (75,52%) Dosen FKIP Universitas Lampung memiliki persepsi bahwa pimpinan FKIP Universitas Lampung bersikap empati kepada bawahan atau dosen yang mengalami kesusahan. Sikap empati pimpinan ditunjukkan dengan cara : berkunjung ke rumah bawahan atau dosen yang mengalami musibah, menghadiri acara-acara penting yang diadakan oleh bawahan atau dosen, meringankan beban bawahan atau dosen yang mengalami kesulitan.
Tabel 5 : Membeikan penghargaan kepada bawahan yang berprestasi
Kelas Interval Kategori Frekuensi Persentase
5 - 7 Tidak pernah - -
8 - 10 Jarang 6 4,20 %
11 – 13 Kadang-kadang 36 25,17 %
14 – 16 Sering 66 46,15 %
17 - 20 Selalu 35 24,48 %
Jumlah 143 100, 00 %

Dari tabel 5 di atas, menunjukkan data dosen yang menyatakan sering dan selalu berjumlah 101 orang atau 70,63% dari 143 orang. Ini berarti sebagian besar (70,63%) Dosen FKIP Universitas Lampung memiliki persepsi bahwa Pimpinan FKIP Universitas Lampung telah memberikan penghargaan kepada bawahan khususnya dosen dalam pelaksanaan tugas. Penghargaan yang diberikan berupa pujian kepada bawahan atau dosen yang berprestasi, dan memberikan kesempatan atau diberi tugas kepada bawahan atau dosen yang berprestasi mewakili lembaga dalam kegiatan-kegiatan tertentu.
KESIMPULAN DAN SARAN
Temuan penelitian ini adalah : (1) sebagian besar (70,63%) Dosen FKIP Universitas Lampung memiliki persepsi bahwa pimpinan FKIP Universitas Lampung telah memberikan pengarahan kepada bawahan atau dosen dalam pelaksanaan tugas, (2) sebagian besar (82,52%) Dosen FKIP Universitas Lampung memiliki persepsi bahwa pimpinan FKIP Universitas Lampung telah memberikan dukungan kepada bawahan atau dosen dalam pelaksanaan tugas, (3) sebagian besar (74,12%) Dosen FKIP Universitas Lampung telah mengikutsertakan bawahan atau dosen dalam pengambilan kebijaksanaan, (4) sebagian besar (75,52%) Dosen FKIP Universitas Lampung memiliki persepsi bahwa pimpinan FKIP Universitas Lampung memiliki sikap empati kepada bawahan atau dosen, dan (5) sebagian besar (70.63%) Dosen FKIP Universitas Lampung telah memberikan penghargaan kepada bawahan atau dosen yang berprestasi dalam melaksanakan tugas.
Kesimpulan bahwa pimpinan FKIP Universitas Lampung telah melakukan usaha-usaha untuk mempengaruhi bawahan khususnya dosen agar melaksanakan tugas sesuai dengan harapan pimpinan atau tujuan lembaga. Usaha-usaha tersebut meliputi : (1) memberikan pengarahan kepada bawahan atau dosen dalam pelaksanaan tugas, (2) memberikan dukungan kepada bawahan atau dosen dalam pelaksanaan tugas, (3) mengikutsertakan bawahan atau dosen dalam penmgambilan kebijaksanaan, (4) Bersikap empati kepada bawahan atau dosen, dan (5) memberikan penghargaan kepada bawahan atau dosen yang berprestasi.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kepemimpinan yang sudah baik ini disarankan : (1) Pimpinan FKIP Universitas Lampung menciptakan suasana hubungan kerja yang harmonis dan penuh kekeluargaan, antara lain secara berkala mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat menumbuhkan rasa kebersamaan, (2) Dosen menghadiri dan ikutserta secara aktif dalam pertemuan atau rapat yang diselengarakan oleh lembaga, khususnya memperhatikan dan melaksanakan kebijaksanaan yang disampaikan atau disepakati dalam pertemuan atau rapat.
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong Michael, Performance Management, Alih Bahasa Toni Setiawan, Yogyakarta : Tugu, 2004
Bacal, Robert, Performance Management, Alih Bahasa Surya Dharma dan Yanuar Irawan, Jakarta, Gramedia, 2005
Campbell, JP,et.al., Managerial Behavior, Performance and Effectiviness, Mc. Grawhill Coy, New York, 1970
Duncan, W. Jack, Organizational Behavior, Boston : Houghton Mifflin Coy, 1981
Gibson, James L, Wancovich, John M. dan Mondly James H., Organization dan Manajemen, Terjemahan Djoerban Wahid, Jakarta : Erlangga, 1996
George, Jennifer M and Jones, Garet R, Understanding and managing Organizational Behavior, Pearson Education, New Yersey, 2005.
Huse, Edagar F. and Bawditch, James L. Behavior in Organizations, California : Medison Wesley, 1973
Kreitner,Robert and Kinicki, angelo, Organizational Behavior, McGraw Hill, New York,2007.
Koontz, Harold and Heinz Weihrich, Essentialis of Magament, McGraw Hill, New York, l990
Luthans, Fred, Organizational Behavior, McGraw Hill, New York, 2008.
Mc Shane and Glinow,Von, Organizational Behavior, McGraw Hill, New York, 2008.
Ndraha, Taliziduhu, Budaya Organisasi, Jakarta: Rineka Cipta, 2003
Onong, Uchyana, Psikologi Manajemen, Gramedia, Jakarta, 2002.
Putti, Joseph M and Koontz, Harold, Essentials of Management, McGraw Hill, New York, l990.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates